Selamat Datang di Blog Kampung Nelayan

5 Triliun untuk Ibu Susi Pencitraan atau Bukan ?


Siapa yang tidak mengenal ibu susi Pudjiastuti..? sejak dilantik menjadi menteri kelautan dan perikanan oleh presiden jokowi namanya terus menjadi sorotan media gayanya yang berbeda dengan yang lain dengan penuh sensasi membuatnya dikenal banyak orang , tak heran jika menteri yang satu ini adalah menteri yang banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Sejak menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan banyak orang yang meragukanya hal ini disebabkan dengan latar pendidikan beliau yang hanya lulusam SMP, akan tetapi 3 bulan setelah memimpin KKP , banyak kebijakanya yang kemudian dianggap sebagian pihak adalah sebuah keberanian mulai dari memberntas Ilegal Fishing hingga moratorium perzinan kapal penangkap ikan, kebijakan kebijakan inilah yang kemudian menjadikan ibu susi semakin terkenal.
Sorotan media terus ditujukan kepada menteri kelautan dan perikanan ini, mulai dari pendidikanya, hingga kehidupan pribadinya yang penuh kejutan membuat media nasional maupun internasional ingin mencari tahu sosok seorang ibu susi.

Dunia Pencitraan Susi Pudjiastuti


Sejak menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan , Susi Pudjiastuti menjadi perempuan pertama menakhodai sektor yang digadang – gadang mampu menyokong perekonomian Indonesia di masa mendatang. Kehadiran sosok Susi Pudjiastuti seakan memberikan warna tersendiri untuk dunia perpolitikan. Kebijakan sektor perikanan dan kelautan yang dulunya tidak pernah mendapat perhatian khalayak umum dan media sekarang berubah menjadi 180 0C.
Media massa baik cetak, elektronik, dan online ramai mengangkat topic perikanan dan kelautan. Kebijakan Ibu Susi Pudjiastuti seperti pemberantasan praktek illegal fishing, pelarangan alat tangkap cantrang, pembatasan penangkapan kepiting, lobster dan rajungan menjadi topic perbincangan hangat di masyarakat. Tidak hanya menjadi topic perbincangan, namun kebijakan tersebut mampu menaikkana tensi public untuk menyoroti sektor kelautan dan perikanan. Namun kebijakan Ibu Susi Pudjiastuti malah menimbulkan pergolakan menentang penerapan kebijakan MKP di masyarakat utamanya pelaku perikanan. Jika ditilik pemikiran jangka panjang, kebijakan MKP memang harus diakui lebih menekankan kelestarian sumberdaya perikanan di masa mendatang. Hanya patut disesalkan, MKP terkesan tidak siap untuk menanggulangi dampak implementasi kebijakan seperti pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang yang harusnya sosialisasi dan diikuti dengan adanya pengganti alat tangkap ramah lingkungan yang dipergunakan nelayan cantrang.

Ayo Sekolah…!!!


Ayo ke sekolah nak..biar menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan agamamu..
Ayo bangun nak…saatnya berangkat kesekolah teman-temanmu menunggumu di kelas
Ayo Mandi Nak….sudah siang saatnya kesekolah gurumu merinduknamu di kelas

Seperti  itulah suara dan ajakan orang tua kita saat kecil …saat dimana kita diajak untuk kesekolah, Mungkin ajakan kesekolah yang diingatkan oleh ibu atau ayah kita sering kita abaikan dan sering kita tutup telinga apalagi anak laki-laki hehehe….sayapun pernah merasakannya.
Saat-saat dimana kita masih kecil dimulai dari bangku TK hingga Perguruan Tinggi  orang tua kita selalu mengajak kita untuk selalu kesekolah ajakan yang sangat berguna dan bermanfaat ketika kita sudah menjadi besar dan dewasa.
Sekolah itu penting, memutus tali kemiskinan memutus tali kebodohan dan ketertinggalan, sekolah membawa kita lebih baik dan lebih memaknai kehidupan, agama selalu mengajarkan kita agar selalu belajar belajar dan terus belajar termasuk membaca “iqra’ 

Selagi masih muda maka kembalilah sekolah…
Jambi 11 mei 2015, saat mendaftar pasca sarjana di Universitas Jambi

KARYA POPULER