Pemilihan umum presiden
telah selesai.rakyat telah memilih pemimpinya untuk 5 tahun kedepan,meskipun sempat di perkarakan ke MK namun keputusan KPU tak jauh
berbeda dengan keputusan di MK, rakyat telah memutuskan untuk di pimpin
oleh Joko Widodo dan M.Jusuf Kalla sebagai pasangan presiden dan wakil
presiden periode 2014-2019.
Terpilihnya pasangan
Jokowi-JK yang di putuskan oleh jutaan rakyat indonesia melalui
pemilihan umum tidak terlepas dari visi-misi pasangan ini ingin membawa
indonesia sebagai poros maritim dunia, gagasan ini sudah
lama di tunggu rakyat indonesia yang mayoritas bermukim di pesisir
laut.kendati visi ini baru muncul ke permukaan sejak 69 tahun indonesia
merdeka.
Visi misi membangun
indonesia sebagai poros maritim dunia tidaklah muda bagi pasangan
Jokowi-JK, apalagi hanya sekedar konsep di atas kertas namun visi misi
haruslah didukung dengan sumberdaya manusia yang handal beserta
teknologinya dan tak lupa mendapat dukungan moril dari seluruh rakyat
indonesia.visi misi ini haruslah di persiapkan dengan matang dan
memperkuat kementerian yang akan fokus melaksanakan dan mewujudkan
indonesia sebagai poros maritim.
Untuk mewujudkan
indonesia sebagai poros maritim dunia pasangan Jokowi-JK bekerja keras
melalui tim transisinya untuk menyusun pemerintahan baru termasuk
membentuk kementerian maritim dan meleburkan kementerian kelautan dan
perikanan menjadi kementerian kedaulatan pangan yang didalamnya terdapat
(Pertanian,perkebunan,kehutanan dan perikanan) opsi ini dianggap
sebagai bentuk keseriusan pemerintahan baru untuk mewujudkan indonesia
sebagai poros maritim dunia.
Namun kebijakan ini
dianggap sebagian praktisi perikanan sebagai kemunduran ide dan akhirnya
terjadi perdebatan yang panjang atas opsi yang di buat oleh tim
transisi Jokowi-JK,termasuk perbedaan konsep antara negara bahari atau
negara maritim.banyak pakar beranggapan bahwa ketika ada kemenko maritim
maka semua yang terkait laut akan masuk kedalamnya.termasuk nelayan dan
wisata bahari.namun tidak sedikit juga beranggapan bahwa kemenko
maritim hanya sebatas koordinasi yang didalamnya tidak bersifat teknis
dan hanya mengurusi seleuruh perdagangan diatas laut.dengan jasa jasa maritim seperti kapal niaga dll.
Negara Bahari dan Negara Maritim
Jika kita menyebut negara
bahari maka yang terlintas didalam pikiran kita adalah indonesia,dari
sabang sampai marauke beribu gugusan pulau
pulau,garis pantai yang sangat panjang serta laut yang luas dimana 75 %
wilayah indonesia adalah lautan menjadikan indonesia sebagai negara
bahari yang begitu terkenal di dunia.
Ciri ciri fisik negara
bahari seperti wilayah laut yang luas.memiliki pulau pulau yang banyak
dengan garis pantainya sudah dimiliki indonesia meskipun sebagian orang
masih mempertanyakan oleh sebab belum adanya pembangunan di sektor
bahari yang bisa menyejahterkan rakyat indonesia.
Sedangkan negara maritim
menurut kamus besar bahasa indonesia di artikan sebagai yang berhubungan
dengan laut,berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut.dalam
bahasa ingris maritim di artikan sebagai “connected with the
sea,especilly in relation to seafaring commercial or military activity.
Dalam bukunya SeaPower
seorang pakar Geoffrey Till mengatakan bahwa maritim hanya di maksudkan
yang berhubungan dengan angkatan laut.dan kadang kala diartikan angkatan
laut yang berhubungan dengan udara dan darat.dan juga diartikan seluruh
yang kegiatan yang berhubungan dengan komersial dan pengunaan
nonmiliter terhadap laut.
Lebih jauh lagi Geoffrey
Till mengatakan bahwa kekuatan maritim adalah berhubungan dengan
angkatan laut,coastguard,dan industri maritim secara luas yang meliputi
kekuatan darat dan laut. dikatan sir julian corbett, makna sesungguhnya
seapower bukanlah apa yang terjadi di laut ,namun bagaimana peristiwa di
laut mempengaruhi jalanya persitiwa di darat.
Kalau kita ingin memengkaji perbedaan kata bahari
dan maritim kita terlebih dahulu mengartikanya.Sebenarnya, perbedaan
pengertian Bahari dan Maritim jelas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Kedua, 1991, h.76. Dalam kamus itu, dijelaskan bahwa Bahari:
ba-ha-ri: (kl-klasik, untuk menandai penggunaannya dalam Melayu Klasik
mengandung pengertian: dahulu kala, kuno, tua sekali: adat yang tua
sekali.; (ark-arkais, untuk menandai tidak lazimnya kata yang
bersangkutan): mengenai laut; bahri. Selajutnya ke.ba.ha.ri.an (n): segala
sesusatunya yang berhubungan dengan laut. sedangkan Martim : bermakna
sebagai berkaitan dengan laut ,seperti yang berhubungan dengan pelayaran
dan perdagangan melaului laut .
Jika mengkaji pendapat diatas apakah indonesia sekarang negara bahari atau negara maritim ? atau kita bisa membalikkan dan mengatakan indonesia negara bahari menuju negara maritim.
Menatap Pemerintahan Baru ( Poros Maritim Dunia )
Indonesia memiliki
potensi bahari yang sangat besar.menurut Prof Rokhmin Dahuri potensi
ekonomi perikanan indonesia diantaranya,1.perikanan tangkap,2 Perikanan
Budidaya 3,industri pengolahan hasil perikanan 4 industri bioteknologi
kelautan 5,pariwisata bahari 6,hutan mangrove, dan sumberdaya alam
pulau-pulau kecil. Total nilai ekonomi perikanan ini dianggap membuka
lapangan kerja baru dan menjadi sumber pendapatan negara yang sangat
besar.
Sangat di sayangkan
ketika potensi perikanan ini tidak di kelolah dengan baik,apalagi jika
di pandang sebelah mata oleh pengambil kebijakan.
Sekarang Indonesia telah
memiliki pemimpin baru yang di pilih dan di putuskan oleh rakyat
,pemerintahan baru ini di anggap mampu membawa indonesia menjadi poros
maritim dunia,rakyat berharap konsep maritim bukan janji semata tetapi
di aplikasikan agar indonesia menjadi lebih baik.
Sejak 69 tahun indonesia
merdeka namun kita terus saja terombang ambing di laut lepas tak bisa
menentukan arah dan tujuan kemana pembangunan ini berlabuh.
Dengan pemerintahan yang baru ini kita berikan dukungan agar potensi bahari menjadi prioritas pembangunan 5 tahun kedepanya.
Oleh Indar Wijaya,S.Pi Fungsionaris Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia
( Sekjen Himapikani 2012-2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar