MEMBANGUN INDONESIA DARI PERIKANAN
Indonesia dengan luas laut sekitar
5,8 juta km2 dan garis pantai sekitar 81.000 km,dengan potensi
lestari sumberdaya perikanan sebesar 6,7 juta ton per tahun seyogyanya
Indonesia menjadi eksportir ikan terbesar dan negara industri perikanan
terbesar di dunia. Kekayaan ini
sangatlah berbanding terbalik dengan keadaan hampir 65% nelayan termasuk dalam
garis kemiskinan. Belum lagi jika dilihat dari tingkat indeks pembangunan
manusia (IPM) yang disurvei oleh UNDP (2011) menetapkan mutu sumber daya
manusia (SDM) Indonesia yang diukur lewat indeks pembangunan manusia (IPM)
berada 124 dari 187 negara. Yang mengindikasikan rendahnya tingkat kemajuan dan
kesejahteraan bangsa. Potensi besar tetapi sumberdaya manusia rendah, sungguh
Ironi.
Perikanan
menjadi masa depan perekonomian Indonesia
Tidaklah salah pernyataan perikanan
menjadi masa depan perekonomian Indonesia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mack
Kenzie yang menyatakan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi pelaku
ekonomi dunia ke 7 dengan salah satu penopangnya dari sektor perikanan (dikutip
dari pernyataan Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan pada TRIDAKNAS HIMAPIKANI
2013). Tentunya hal tersebut didasarkan fakta sumberdaya alam, sumberdaya
manusia yang Indonesia miliki. Bagaikan raksasa yang belum terbangun dari
tidurnya, Indonesia semestinya bisa menandingi Cina sebagai produsen perikanan
terbesar di dunia dengan total volume produksi 41 juta ton/tahun. Jauh sekali
jika dibandingkan dengan Indonesia hanya 8,7 juta ton/tahun nilai volume
produksi. Menurut Prof.Dr.Ir. Rokhmin
Dahuri, MS Indonesia baru akan menyentuh volume produksi 45 juta ton/tahun pada
tahun 2025 tentunya dengan penerapan IPTEK dan manajemen secara professional. Perikanan
budidaya menjadi solusi peningkatan produksi perikanan karena tingkat
pemanfaatannya masih sangat kecil yaitu 3,2 juta ton (DKP, 2008). Senada dengan
kebijakan Kementrian Kelautan dan Perikanan seperti pernyataan Dirjen Perikanan
Budidaya Bapak Dr. Ir. Slamet Subjakto, MS “Perikanan budidaya dipusatkan di
daerah minapolitan berbasis industrialisasi dengan pengembangan ekonomi biru”
diharapkan mampu berkonstribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Yang
perlu kita cermati bahwa nilai PDB dari sektor perikanan hanya berkisar 1,5%
pada tahun 2010. Lantas apa yang salah dari setiap kebijakan pemerintah yang
digulirkan ?
Demi terwujudnya perikanan sebagai
masa depan perekonomian Indonesia berikut ini langkah-langkah yang perlu
dilakukan
1. Optimalisasi tingkat pemanfaatan
sumberdaya perikanan di masing-masing kawasan yang berbasis masyarakat demi
terciptanya pembangunan berkelanjutan.
2. Penerapan IPTEK sebagai motor
penggerak pembangunan perikanan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
3. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pendidikan, penyuluhan dan pelatihan.
4. Regulasi kebijakan yang
dirumuskan oleh pemerintah haruslah tepat dan dilaksanakan dengan baik
5. Peningkatan nilai investasi pada
kegiatan perikanan dan kelautan sehingga mendorong terciptanya lapangan kerja
baru yang menyerap angkatan kerja.
Langkah –langkah ini merupakan gerakan strategis
dalam membangun perikanan secarah berkelanjutan .perikanan sebagai sumber
pangan dan pilar utama pembangunan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar