PULAU LANJUKANG : DILEMA NELAYAN DI UJUNG KOTA MAKASSAR
Lanjukang merupakan salah satu pulau terluar di kota makassar Pulau ini menjadi pintu gerbang ketika kita berlayar memasuki kota makassar, Secara administratif, Pulau Lanjukang berada di Kelurahan Barrangcaddi, Kec. Ujung Tanah, Kota Makassar. Pulau ini tergolong sangat sepi, dengan luas sekitar 3,4 hektar, hanya dihuni 13 KK (45 jiwa). Menuju ke tempat ini, perlu perjuangan. Yang pertama adalah rela berjuang melawan gelombang laut Selat Makassar selama 2-3 jam (tergantung cuaca) dengan perahu motor tempel..
Pulau ini merupakan pulau unjungan wisata bahari yang sangat indah dan cantik memiliki terumbu karang dan ikan-ikan warna-warni bisa terlihat dengan mata telanjang tanpa harus masuk ke air. Suasana di sana sangat hening. Hanya debur ombak dan bunyi gemerisik akibat gesekan daun tertiup angin. Menentramkan perasaan
Ketika kita di Pulau Lanjukang sungguh menentramkan. Keindahan pantai hadir di tengah suasana yang hening. Wisatawan juga bisa menikmati sensasi diving, snorkeling, atau menikmati sajian khas ikan bakar warga setempat.
Di balik keindahan dan ketentraman potensi wisata alam bahari yang di miliki pulau lanjukang tidak sebanding dengan yang di rasakan dengan penduduk nelayan yang bermukim di pulau tersebut.Sarana dan prasarana di pulau lanjukang tidak memadai dengan indikasi, kebutuhan energi listrik di pulau tersebut belum terpenuhi .Demikian pula keberadaan air bersih masih menjadi kebutuhan pokok yang sampai saat ini belum terakses semua warga.
Secara ekonomi masyarakat lanjukang sangat bergantung kepada sektor perikanan tangkap, Hampir semua komoditas yang dihasilkan masyarakat, seperti ikan, dijual ke kota makassar. Dengan jarak tempuh 2-3 jam ke kota makassar. dengan alat transportasi yang sama dengan ongkos dua kali lipat lebih tinggi.
Perbedaan mencolok yang membuat iri masyarakat nealyan di pulau ini adalah adalah jika pada malam hari menyaksikan kota makassar bermandikan cahaya dengan gedung-gedung tinggi, sebaliknya masyarakat di pulau lanjukang gelap-gulita dengan hanya mendapat jatah penerangan listrik swadaya masyarakat. Belum lagi ketiadaan jaringan air bersih, serta pelayanan kesehatan dan minimnya pendidikan, anak nelayan tidak lagi menikmati pendidikan dasar ,buta huruf.karenah sekolah tidak terdapat di pulau lanjukang dan harus menyebrang pulau.menambah terkucilnya masyarakat lanjukang di tengah gemerlap cahaya kemakmuran kota makassar.
Hal itu harus menjadi pelajaran dalam perumusan kebijakan pembangunan, rencana induk atau rencana aksi pengembangan kota makassar ke depan. Pemahaman tentang pembangunan masyarakat pulau2 kecil dan pembangunan kota metropolitan dengan sektor perikanan dan kelautan akan menjadi dasar kuat bagi formulasi kebijakan yang manusiawi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat nelayan. Demikian juga dengan kebijakan pengembangan pendidikan sarana kesehatan di pulau lanjukang.tidak boleh di ana tirikan, Rencana aksi pengembangan kota makassar selayaknya tidak hanya melihat ke darat saja yang menjadi bagian kota makassar, tetapi semua wilayah termasuk pulau2 kecil yang jauh dari keramaian kota makassar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KARYA POPULER
-
Pergilah dan Temuilah Masyarakatmu. Hidup dan tinggallah bersama mereka. Cintai dan berkaryalah bersama mereka. Mulailah dari apa yang...
-
Alhamdulillah bulan suci ramadhan telah datang bulan penuh keberkahan, bulan dimana ummat islam menunaikan ibadah puasa sebualan penu...
-
K ebutuhan untuk mengkonsumsi ikan semakin meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan pangan berprotein tinggi dan me...
1 komentar:
berapa tahun lalu sy pernah kesana. kondisinya memang seperti itu
Posting Komentar