Selamat Datang di Blog Kampung Nelayan

Nelayanku Miskin ditengah Janji Politik Para Caleg


Oleh Indar Wijaya
Nelayan yang selama ini menjadi kaum marginal, di masa politik menjadi komoditas politik bagi calon legislatif. Tahun berganti tahun, tampuk kepemimpinan berputar, namun kehidupan mereka tak pernah berubah menjadi sejahtera. Data Badan Pusat Statistik tahun 2011 jumlah nelayan miskin di Indonesia mencapai 7,87 juta jiwa atau 25,14% dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta jiwa. Berbanding terbalik dengan taksiran nilai ekonomi sumberdaya perikanan yang mencapai US$ 47.000.000.000/tahun. Belum lagi baru 20% potensi sumberdaya perikanan di Indonesia yang baru dimanfaatkan. Lantas mengapa nelayan masih tak sejahtera?
Calon legislatif seyognya menjadi wakil rakyat untuk menjembatani kepentingan masyarakat dan menjadi eksekutor kebijakan di pemerintahan. Hanya saja fungsi tersebut hanya tampak saat menebar janji – janji dikala masa kampanye. Nelayan menjadi sasaran tebar janji, namun pihak yang paling dilupakan saat sudah terpilih. Janji politik caleg di masa kampanye menjadi angin surga bagi mereka. Caleg tak segan – segan untuk menyampaikan betapa akan menyesalnya nelayan jika tak memilih mereka. Karena mereka mempunyai berbagai progam untuk kesejahteraan diri ehh nelayan jika memilih mereka menjadi anggota legislatif. Setelah terpilih, anggota legislatif seakan amnesia dengan janji politiknya di masa kampanye. Nelayan hanya menenggak janji politik yang tak pernah ditepati. Tidak sedikit para legislator maupun caleg tersebut hanyalah bermaksud memperkaya diri sendiri dan golongannya. Terbukti dari banyaknya kasus korupsi diberbagai lapisan pemerintahan. Belum lagi, kurangnya keberpihakan anggota dewan pada nasib nelayan seperti progam pro nelayan yang dilakukan setengah hati. Lalu tak berhakkah nelayan sejahtera seperti anggota dewan?
Rekam jejak para caleg harusnya tidak dinilai dari seberapa banyak foto diri terpampang di media cetak, seberapa banyak uang yang digunakan sebagai alat kampanye, dan seberapa ramai arena dangdutan untuk menarik massa kampanye. Nelayan harus menjadi pemilih cerdas, melihat rekam jejak para caleg dengan membedakan caleg mana yang hanya tebar janji namun tak ditepati, dan memilih caleg yang benar – benar memiliki kapabilitas untuk merealisasikan janji politiknya. Nelayan akan tetap miskin, jika tak menjadi pemilih cerdas yang mempunyai visi dan misi memajukan sektor perikanan dan kelautan.

Tidak ada komentar:

KARYA POPULER