Ceritanya berawal dari saat saya
menjual hasil perikanan baik itu produk olahan perikanan maupun ikan yang belum
sama sekali diproses menjadi produk olahan, saat saya ditugaskan dijambi untuk
menjalankan proses produksi fillet ikan patin awalnya sih bingung jujur saja saya
memang sarjana perikanan tapi jurusan terkait olahan ikan bukan bidang saya
saat kuliah dulu jadi memang sedikit berat untuk memulainya, singkat cerita
saya pun mengolah pabrik fillet patin yang ada dijambi, dengan keyakinan yang
tinggi Alhamdulillah berjalan lancar dan berhasil memproduksi fillet patin. Ya syukur-syukur
bisa menyaingi impor fillet patin yang selama ini dikuasai oleh Vietnam hehehehe…..mimpi
ya…
Dalam proses yang sangat panjang
timbul persoalan yang kemudian menjadi beban saya yaitu bagimana kemudian cara
memasarkan produk fillet patin ini, apakah bisa bersaing dengan produk impor
dari segi kualitas maupun harga, kemana dan siapa yang akan membelinya nanti….yahhh
pusing dua dunia lah pada saat itu…...kacau dikit juga sihh…..maklum mantan
aktivis kampus dengan diperhadapkan dunia baru pastinya perlu proses yang
panjang, saya pikir banyak jalan menju roma dan banyak jalan menuju kesuksesan
dan akhirnya sayapun memulainya dengan membuat tulisan fillet patin hingga menyebarkanya
kemedia sosial, tulisan fillet patin tersebut kemudian banyak orang sempat
menghubungi dan tertarik dengan hasil fillet patin dijambi, meskipun terhambat
namun ada efeknya juga sihh dari tulisan-tulisan pentingya memakan fillet patin
terutama hasil industri olahan ikan dalam negeri …(baca fillet patin jambi )