Didalam kehidupan yang terus
bergerak berputar dalam ruang dan waktu otak kita kadang membutuhkan istirahat
sejenak dari aktiitas yang sangat membebani pikiran, istirahat sejenak agar bisa menjadi evaluasi diri terhadap apa yang
sudah kita lakukan. Istirahat sejenak biasa disebut menepilah sejenak menarik
nafas perlahan demi perlahan agar kita tidak kebablasan dan emosi kita bisa
terkendali .
Menepih sejenak atau tunduklah
sejenak akan menjadikan kita manusia manusia yang terkontrol , bisa
mengendalikan diri dari luapan nafsu dan emosi sesaat, tunduk dan merenung beberapa menit saja akan menjadikan kita bisa melangkah lebih baik lagi kedepan
dan lebih maju lagi sebab kita mengerti apa yang seharusnya kita lakukan untuk
terus maju kedepan setelah kita telah tunduk dan merenung sejenak.
Jika hidup kita sehari hari
dilakukan tanpa sama sekali melakukan perenungan sedetik saja maka kehidupan
akan menjadikan kita manusia manusia yang tidak terkontrol,menyombongkan
diri,angkuh dan seterusnya, kita terus maju melangkah tanpa adanya evaluasi
diri apa yang yang seharusnya kurang dan harus dilengkapi untuk menjadi bekal
maju. Jik itu terjadi maka tunggulah waktunya pelan atau cepat anda akan
menabrak tembok yang besar yang akan menahan langkahmu.
Keberanian untuk maju dan terus
bergerak tanpa adanya perenungan sedikitpun sama saja dengan nekad tanpa
didasari niatan dan hasil evaluasi perenungan diri. Keberanian itu seperti
keberanian para preman yang bermodalkan nekad semata,kekuatan fisik belaka dengan
kata lain asal jadi dan asal melangkah.
Itulah sebabnya kenapa kita harus
tunduk sejenak agar apa yang sudah kita lakukan bisa dievaluasi dan dibenahi
dan ketika melangkah selanjutnya kita bisa melangkah dengan jalan baru hasil
dari perenungan itu. Didalam agama kita juga seringkali diingatkan agar
beristirahat sejenak melalui sholat 5 waktu yang menjadi tempat untuk merenung
dan tunduk kepada sang pencipta tentang apa yang telah kita lakukan dan apa
yang seharusnya akan dilakukan.
Tunduklah sejenak…tunduklah
kepada tuhanmu dan mintahla petunjuknya agar bisa menjadikan kita manusia yang
tidak sombong.
Jakarta menyambut tahun baru
islam. 1437 H. saat hati ini menimpah banyak pikiran negative
By IW