Selamat Datang di Blog Kampung Nelayan

Setahun Poros Maritim Jokowi-JK

“Nenek moyangku seorang pelaut…gemar mengarungi luas samudera “ petikan slogan atau nyanyian tersebut mengingatkan kita bahwa kita bangsa Indonesia adalah bangsa pelaut, bangsa yang besar dan pernah Berjaya dari laut. Slogan itu yang menjadikan kita pernah menjadi raksasa yang ditakuti di bumi nusantara,  dari kejayaan majapahit, sriwijaya hingga kejayaan kerajaan Gowa-Tallao (Makassar) yang dikatuti belanda dengan armada maritimnya yang sangat kuat saat berperang dan berdagang.
Sejarah tinggal menjadi cerita dan kenangan, sejarah maritim bangsa kita hanya sebatas dongeng tidur buat anak-anak yang mimpinya terlalu tinggi, sejarah bisa terulang ketika pemerintahan yang ada menjadikanya visi utama dan landasan pokok program kerja pemerintahan didalam memajukan dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Lantas bagimana dengan pemerintahan Jokowi-JK ?? bagaimana dengan komitmen visi Poros Maritim JOKOWI-JK ??,  1 tahun pemerintahan dan 1 tahun poros maritim menjadi visi misi pemerintahan kemana arahanya atau sebatas konsep yang kemudian tersimpan rapih diatas meja sang presiden entahla…..mungkin iya mungkin juga menjadi tidak.
***
Dari sabang sampai marauke berbaris ribuan pulau-pulau dengan luas lautan yang sangat potensial untuk dikembangkan, sebut saja potensi perikanan tangkap yang mencapai 6.4 ton/tahun berdasarkan data yang ada. Jika potensi ini kemudian dikelolah dengan baik maka penduduk yang sebagian besar miskin dikawasan pulau-pulau kecil dan pesisir akan akan menjadi sejahtera, tentunya dengan kebijakan pemerintahan yang baik tidak sewenang-wenang dan sesuai dengan kebutuhan rakyat banyak khususnya  nelayan.

Potensi perikanan tangkap ini yang sangat besar harusnya bisa mensejahterakan nelayan Indonesia akan tetapi semua itu jauh dari harapan dan kenyataan, harapan-harapan nelayan dengan hadirnya pemerintahan Jokowi –JK belum mampu menjawab semua kerisauan dan kegelisahan nelayan Indonesia, 1 tahun pemerintahan Jokowi-Jk yang tadinya menjadi tumpuan dalam sektor perikanan dengan visi utamanya menjadikan poros maritim dianggap hanya sebatas konsep daiatas kertas tanpa ada realitas dan kerja nyata dari pemerintahan yang ada.

Disektor perikanan tangkap 1 tahun pemerintahan Jokowi-Jk dengan Kabinet kerjanya malalui menteri kelautan dan perikanan ibu susi dianggap sebagian stakeholder gagal mensejahterkan nelayan, salah satu anggota dewan perwakilan rakyat komisi IV beranggapan bahwa kebijakan kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK telah menyebabkan banyaknya perusahaan perikanan yang tutup dan meningkatnya PHK disektor perikanan.(baca PHK sektor perikanan ). Sehingga menyebabkan banyaknya nelayan yang mata pencaharianya berubah menjadi kulih bangunan dan tidak lagi menjadi nelayan. Ironisnya lagi terjadinya ketidakharmonisan antara pengusaha disektor perikanan dengan pemerintahan melalui menteri kelautan dan perikanan. Tidak adanya hubungan yang baik antara sebagian besar pelaku usaha disektor perikanan tangkap dengan pemerintah, hal ini bisa menyebakan semakin lambatnya pembangunan dan penyerapan anggaran yang dicanangkan oleh Jokowi-JK jika pemerintah atau menterinya sendiri  tidak sejalan dengan masyarakat dan pelaku usaha.

Jika itu kemudian tidak menjadi bahan perbaikan setelah 1 tahun pemerintahan jokowi-Jk maka impian dan harapan harapan untuk mensejahterkan nelayan dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim akan semakin lambat,dan  bisa menjadi harapan dan konsep semata.solusinya adalah pemerintah harus bersam-sama duduk dengan stakeholder yang ada  mencarikan jalan agar bangsa ini menjadi maju dengan potensi perikanan yang ada.
***
Potensi Maritim yang menjadi cita-cita pemerintahan Jokowi-JK adalah tentang TOL laut, transportasi laut dan sistem perdagangan melalui jalur laut, namun yang terjadi sampai sekarang jangankan terealisasi sedangakan konsep apa yang dimaksud Tol laut itu sendiri menjadi abstrak dan tidak jelas arahnya kemana. Potensi maritim dengan konsep tol laut juga menjadi angan-angan selama 1 tahun pemerintahan Jokowi-Jk, tidak ada yang bisa menjadi pondasi dimulainya konsep Tol laut tersebut.

Jika kita melihat matahari yang terbit dari ufuk timur maka mata kita akan ikut melihat kesenjangan pembangunan yang ada, bahan-bahan pokok, bahan-bahan infrastruktur semakin mahal di Indonesia timur sebut saja papua dan sekitarnya ini disebabkan sebab biaya transportasi pengiriman barang kesana juga sangat mahal, sehingga solusi-solusi pemerintahan yang ditawarkan jokowi dengan tol lautnya harus menjadi kenyataan untuk dikerjakan secepatnya agar tidak ada lagi kesenjangan dan harga-harga  dan dan mahalnya pembiayaan logistik ke idnonesia timur tidak tinggi.

Pemerintahan Jokowi-JK dengan 1 tahun visi poros maritimnya harus menjadi kenyataan, Kabinet kerja tidak lagi membuat publik gaduh hanya karena seorang Rizal Ramli yang banyak bicara dan kurang membuat bukti nyata,  bagaimana mungkin poros maritim itu terwujud jika hanya membuat sensasi dan wacana, 1 tahun poros maritim seharusnya sudah menjadi karya nyata, karya dimana laut dengan segala potensinya sudah menjadi manfaat bagi rakyat indonesia. pemerintahan jokowi melalui menko maritimnya harus berupaya agar laut menjadi ramai dengan kapal kapal dagang,  laut menjadi pusat perdagangan yang menyatukan indonesia dari sabang sampai marauke. Laut indonesia menjadi penghubung terbukanya perdagangan dunia Sehingga menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
***

Tak bisa dipungkiri bahwa membangun bangsa yang besar itu perlu perjuangan dan kerja keras, tak bisa dihindarkan bahwa saat membangun pondasi awal butuh proses dan waktu yang tidak cepat, 1 tahun pemerintahan JOKOWI-JK dengn visi poros maritimnya sudah menjadi awal yang baik meskipun banyak kekurangan kekurangan sebab membangun poros maritim itu tidak mudah harus membangun mindset penduduk yang hamper 50 tahun berada didarat dan hanya melihat laut sebagai pemisah bukan pemersatu.

Untuk itu 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK harus menjadi bahan evaluasi terhadap kabinet kerja apa yang sudah dikerjakan dalam mewujudkan poros maritim Indonesia,  melalui menteri kelautan dan perikanan susi pudjiastuti Presiden Jokowi bisa melihat kesejahteraan nelayanya, Jokowi tidak hanya terus-terus melihat kapal-kapal dibakar dan hanya ditenggelamkan akan tetapi lebih kepada penyadaran masyarakat dan kesatuan menjaga laut Indonesia.

 Jokowi tidak melihat lagi menko maritimnya berkoar-koar mengurusi hal yang tak subtansi dari pemerintahan, yang dilihat Jokowi dan rakyatnya hanya laut menjadi ramai, laut menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan-pelabuhan semakin ramai dengan pelayananya yang cepat dan transparan.

Jika itu semua terwujud Indonesia dengan pemerintahan Jokowi-JK tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi poros maritim dunia. Cukup Jokowi dan JK mengawasi menterinya yang tidak bekerja dan menggajak rakyat untuk bersatu untuk bekerja..kerja dan kerja.

Jakarta , 20 Oktober 2015.Selamat 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK ayo wujudkan indonesia sebagai poros maritim dunia.
(Indar Wijaya)




KARYA POPULER