Suatu hari yang bahagia saat
dimana pagi dan matahari telah terbit diufuk timur maka akupun bergegas menuju
kantor tempat dimana aku bekerja yang sudah hampir 1 tahun masa kerja. Tidak
seperti biasanya hari ini saya ketempat ruangan operator telpon atau yang biasa
disebut resepsionis, sebelum saya melanjutkan tulisanku, perlu anda ketahui tugas dari resepsionis
adalah selain sebagai tempat mendapatkan informasi saat tamu datang juga
menjadi operator telpon yang akan menyambungkan ketika ada telpon dari luar
kantor ke ruangan orang yang akan
dituju. begitu juga sebaliknya.
Nah….kita lanjut cerita …saat
saya memasuki kantor dan keruangan operator telpon akan tetapi ruangan operator belum terbuka
masih tutup sayapun kembali kemeja saya dan menanyakan keteman apakah
operator telpon tidak masuk hari ini ? teman saya menjawab dengan senyuman
ehh hehe…iya dia uda pensiun jadi untuk sementara kosong kalau kamu mau
keruangan operator kuncinya ada didepan sambil menunjuk salah satu ruangan.
Singakat cerita karena saya
membutuhkan telpon untuk menghubungi salah satu rekan kantor sayapun masuk
keruangan operator. didalam ruangan operator banyak catatan-catatan yang menunjukkan
sibuknya seorang operator ketika melayani telpon dari luar kantor yang tidak bisa
saya bayangkan. Namun belum sempat saya menelpon dering telpon berbunyi
wahh..ada telpon dari luar nihh tanyaku dalam hati dan ternyata betul saya
mencoba menyambungkan ke ruangan dan orang yang dia butuhkan untuk berbicara.
Hari itu saya berada diruangan
operator tidak terassa sekitar 2 jam, dan disetiap menitnya selalu ada saja
yang menelpon baik dari luar atau pihak didalam kantor yang ingin disambungkan
keluar, saya tidak bisa bayangkan betapa sibuknya orang-orang yang bekerja di
resepsionis atau yang menjadi operator telpon. Dia melayani banyak orang setiap
harinya bahkan ribuan setiap tahunya dengan kelembutan suara dan keikhlasanya
untuk menerima telpon.
Kita bisa pikirkan pula
orang-orang yang bekerja di resepsionis atau operator telpon dikantor kantor
besar sebut saja Telkom.atau keluhan listrik padam di PLN. Wahhh ….pasti
lebih sibuk dan lebih banyak lagi orang
yang menelpon dan bertanya. Akan tetapi yang harus kita pelajari adalah betapa
sabarnya orang orang yang bekerja dibagian ini, menerima telpon darimana saja
baik orang yang serius ataupun orang yang hanya ingin mencoba dan menjadikan
bahan mainan saja, betapa ikhlasnya orang-orang yang bekerja sebagai
resepsionis atau operator telpon , dihampir setiap harinya selalu tersenyum dan
menyapa dengan kelembutan telpon orang-orang yang bertanya.
Dengan kelembutan suaranya
seorang respsionis atau operator telpon bisa melayani puluhan dan ratusan orang
setiap harinya, dengan senyuman bibirnya memancarkan keikhlasan menyapa tamu
yang baru saja datang yang kebingungan, dengan pancaran keikhlasanya operator
telpon setiap detik melayani orang yang tak dikenalnya lewat telpon, dia tak
pernah membeda-bedakan orang yang dilayaninya selalu melayani dan menyambungkan
telpon orang yang ingin bicara.
Kita harus belajar dengan
respsionis dan operator telpon, dengan gaji tidak terlalu tinggi dia bisa
menebarkan semangat keikhlasan. Dengan kerja keras dia bisa menebarkan senyuman
kepada orang yang sedang kebingungan, dengan jiwa yang sabar dia siap dan setia
melayani ratusan dan ribuan orang yang berbeda setiap harinya.
Jika kita belajar memimpin
seperti apa yang dilakuakn oleh seorang resepsionis dan operator telpon maka
rakyat sebagai pengikut akan ikut bahagia dan ikhlas mengikuti apa yang
keluarkan dan diperintahkan oleh pemimpinya.
Jakarta 20 Oktober saat menjadi
operator telpon selama 2 jam. (IW)