Salah satu kesuksesan terbesar dalam hidupku, yaitu ketika mengemban amanah sebagai SEKJEN HIMAPIKANI Periode 2012 – 2014. Awal keterpilihan saya sebagai sekretaris jenderal HIMAPIKANI (Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia), memang jauh dari kata mulus karena begitu tingginya dinamika politik internal organisasi, namun pada akhirnya Kongres HIMAPIKANI XI di UNHAS Makassar bulan Juni 2012 yang memutuskan saya, Indar Wijaya sebagai sekjen HIMAPIKANI. Di tengah mati surinya organisasi HIMAPIKANI selama 2 periode kepemimpinan sekjen (2008 – 2012) akibat permasalahan internal, saya mempertaruhkan banyak waktu, tenaga dan pemikiran bekerja sama dengan berbagai pihak bahkan harus menunda studi saya selama 2 tahun demi berjalannya roda organisasi HIMAPIKANI. Pada awalnya saya bukanlah orang yang diharapkan untuk menjadi Sekjen HIMAPIKANI. Langkah kongkrit yang saya lakukan setelah didapuk menjadi Sekjen HIMAPIKANI adalah melakukan konsolidasi di tiap wilayah terutama Pulau Jawa dan sedikit Pulau Sumatera. Konsolidasi ini dilakukan untuk berdiskusi dan bertukar pemikiran tentang HIMAPIKANI dengan senior-senior di beberapa universitas dan menjalin silahurahim dengan LKP (lembaga kemahasiswaan perikanan).
Sebagai Sekjen tentu saya diwajibkan untuk menghadiri kegiatan yang dilaksanakan oleh HIMAPIKANI di tingkat wilayah dari Sabang - Merauke.. Di tingkat Kementerian Kelautan dan Perikanan, HIMAPIKANI dapat diakui sebagai organisasi mahasiswa perikanan yang bisa bersinergis untuk memajukan dunia perikanan dan kelautan Indonesia. Bukan hanya kerja keras saya, tapi kerja keras semua anggota HIMAPIKANI baik jajaran Dewan Penasehat, jajaran BPHP, DPP, Korwil, jajaran DPW dan BHPW serta anggota LKP HIMAPIKANI yang turut membesarkan nama HIMAPIKANI. Tiada berartilah saya jika tanpa dukungan dan nasihat yang membangun.
Kegiatan pertama HIMAPIKANI ditandai dengan suksesnya Rakernas di Ternate yang merumuskan berbagai progam kerja dan penetapan jajaran BPHP HIMAPIKANI. Selanjutnya, agenda kegiatan PESISIR HIMAPIKANI di Pangkep, EXPIMNAS di Palu, TRIDAKNAS di Bogor, KRPN di Wuna dan Kongres Nasional HIMAPIKANI XII di Samarinda yang sukses terlaksana sebagai simbol eksistensi organisasi HIMAPIKANI yang mampu bermanfaat bagi semua pihak. Satu hal yang bisa saya ambil hikmah menjadi seorang pemimpin bukan hanya mampu bercakap retorika namun terlebih diimbangi tindakan nyata.
Pada mulanya terasa begitu sulit, ketika banyak orang yang seakan menganggap remeh saya. Menghujat pemimpin yang tak diakui. Namun saya mengesampingkan semua hujatan itu dengan bertindak dan kerja keras demi eksistensi HIMAPIKANI melalui berbagai kegiatan HIMAPIKANI baik di tingkat wilayah dan nasional yang berjalan dengan baik. Berbagai suka duka menjalankan roda organisasi HIMAPIKANI menjadi ujian dan nikmat. Berusaha melakukan terbaik itu prinsip saya. Karena organisasi mengasah kemampuan kita dalam memimpin, memanajerial dan meningkatkan kapabilitas diri untuk menjadi pribadi yang tangguh.
Setelah berjuang sebagai Sekjen HIMAPIKANI dengan rahmat Allah SWT,tantangan selama 2 tahun dapat saya tuntaskan dengan baik ditandai dengan diterimanya LPJ saya sebagai Sekjen oleh peserta Kongres Nasional XII HIMAPIKANI di Samarinda. Di sela – sela kesibukan saya sebagai Sekjen, tak lupa saya terus berupaya menyelesaikan skripsi yang sempat terbengkalai dan pencapaiannya seperti yang saya harapkan yaitu wisuda setelah hampir 6 tahun sebagai mahasiswa. Tentu ini membanggakan diri saya karena mampu membuktikan kepada orangtua dengan mengemban amanah sebagai sekjen HIMAPIKANI tidak akan menelantarkan tugas saya sebagai mahasiswa. Ilmu, kepercayaan dan jaringan yang telah saya bangun selama menjadi Sekjen HIMAPIKANI menjadi sangat bermanfaat di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar